Rabu, 07 Desember 2011

peran pemasaran dalam perusahaan dalam perusahaan dan masyarakat


Peran Pemasaran dalam Perusahaan dan Masyarakat
Pengertian Pemasaran
Peran manajer pemasaran dalam perusahaan berkaitan dengan jenjang manajerialnya, yakni jenjang korporet, jenjang unit bisnis strategik, dan jenjang operasional atau fungsional. Perusahaan yang berharap dapat berhasil perlu memfokuskan pada pemasaran. Filosofi seperti ini, disebut Konsep Pemasaran sangat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan mengutamakan kepuasan konsumen melalui koordinasi dan integrasi antara bidang pemasaran dengan bidang kegiatan lainnya. Manajer pemasaran harus bekerja dengan banyak bidang lain dalam perusahaan yang satu sama lain saling bergantung dan mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Kegiatan-kegiatan pemasaran juga perlu dikoordinasikan dengan faktor-faktor lingkungan yang sebagian besar berada di luar kontrol perusahaan. Ini berarti bahwa perusahaan perlu lebih banyak mengarahkan karyawan melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang etis atau tidak bertentangan dengan norma lingkungan, dan produk-produknya memang aman sebelum diluncurkan. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, keputusan tentang produk diintegrasikan dengan keputusan-keputusan menyangkut harga, distribusi, dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi, dikenal dengan istilah bauran pemasaran.

PROSES MANAJEMEN PEMASARAN DAN STRATEGI PEMASARAN
Tugas-tugas Manajemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran dibahas menurut tahaptahapnya yang bermula dari penganalisisan pasar sampai dengan pengendalian pemasaran. Secara spesifik strategi dan perumusan strategi pemasaran diuraikan untuk memperjelas langkah-langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer pemasaran.

SEGMENTASI PASAR, PENENTUAN SASARAN PASAR, DAN PEMOSISIAN
Pasar dan Penggolongannya
Segmentasi pasar merupakan upaya untuk mengidentifikasi kelompok konsumen dengan cara mengelompokkan konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang kebutuhan dan keinginannya serupa. Pengelompokan yang dilakukan dapat menggunakan basis yang berbeda, seperti faktor demografis, geografis, faktor demografis pribadi, faktor psikografis dan keperilakuan. Konsep tentang segmentasi pasar berkaitan dengan pembedaan produk dalam hal kesamaan pasar sasarannya meskipun fokus kedua konsep tersebut berbeda.
Upaya untuk mensegmentasikan pasar akan menciptakan kelompok-kelompok pasar yang memiliki karakteristik berbeda. Upaya tersebut harus diikuti dengan upaya untuk menentukan pasar sasaran di antara segmen-segmen pasar yang telah diidentifikasi. Untuk itu, lima persyaratan harus dipenuhi, yaitu bahwa segmen pasar tersebut dapat diukur, dapat dimasuki, cukup besar, dapat dibedakan, dan dapat ditindaklanjuti. Adapun strategi yang dapat ditempuh untuk menentukan pasar sasaran adalah undifferentiated marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing. Tiga macam pola preferensi pasar dapat dijadikan ancangan untuk memposisikan produk-produk perusahaan ke pasar sasaran yang diinginkan. Strategi yang ditempuh dalam pemosisian produk ini antara lain adalah strategi pemosisian kembali dan strategi perluasan merek.

PERILAKU KONSUMEN
Perilaku Konsumen: Deskripsi dan Model
Pemahaman perilaku konsumen baik konsumen akhir maupun pembeli industrial adalah sangat penting bagi pemasar. Keputusan konsumen dalam pembeliannya ditempuh melalui suatu proses, mulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, pengevaluasi alternatif, pengambilan keputusan beli, sampai pada evaluasi pasca beli. Proses keputusan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik yang ada pada diri konsumen, seperti persepsi, pembelajaran, sikap dan keyakinan, motivasi, kepribadian, pengalaman, dan konsep diri, maupun faktor-faktor yang berasal dari lingkungan, seperti budaya, sub-budaya, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, faktor situasional, nilai, norma, dan peran sosial, serta bauran pemasaran. Proses keputusan tersebut didasarkan pada sifat-sifat konsumen yang rasional.
Dalam pasar industrial, keputusan pembeliannya diambil juga melalui suatu proses, yaitu (1) mengenali masalah (kebutuhan), (2) menentukan karakteristik produk dan jumlah yang diperlukan, (3) mendeskripsikan spesifikasi produk dengan tepat dan kebutuhan kritisnya, (4) mencari dan menentukan kualifikasi sumber-sumber yang potensial, (5) menerima dan menganalisis usulan, (6) mengevaluasi usulan dan menyeleksi pemasok (7) memilih dan melakukan pemesanan, dan (8) mengadakan umpan-balik kinerja dan evaluasi. Sedangkan situasi pembeliannya dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu: pembelian tugas baru, pembelian ulang, dan pembelian ulang langsung. Setiap pembeli industrial mempunyai pilihan pendekatan dalam pembeliannya, di antaranya adalah inspeksi, penyampelan, deskripsi, dan kontrak dengan negosiasi.
Motif utama dalam pembahasan perilaku beli konsumen maupun industrial adalah memahami proses keputusan tersebut, di samping perusahaan harus mempunyai posisi yang baik untuk memberikan informasi yang tepat kepada konsumen yang tepat pada waktu yang tepat. Model perilaku konsumen tersebut sangat membantu untuk mengarahkan kegiatan pemasaran agar dapat melayani konsumen maupun pembeli industrial secara lebih baik.

PENGELOLAAN PRODUK DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Pengertian dan Penggolongan Produk
Pengelolaan produk yang ada didasarkan pada dikotomi arti produk, yaitu produk konsumen dan produk industrial, serta memfokuskan pada strateginya. Bagaimanapun juga konsep tentang bauran pemasaran yang pernah diuraikan di bab terdahulu dikaitkan dalam pengelolaan produk ini. Ekspansi dan kontraksi bauran produk, baik dari sisi lini produk maupun sisi jenis produk, menjadi bagian dari pengelolaan produk yang ada agar menciptakan efisiensi penawaran kepada konsumen.
Pengembangan produk baru telah diuraikan sebagai aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan secara terus-menerus. Ini disebabkan oleh adanya daur hidup produk dari saat produk itu diperkenalkan sampai pada saat produk itu tidak ada lagi di pasaran karena sudah tidak diminati konsumen. Pengembangan produk baru ini akan menjaga eksistensi produk perusahaan di pasaran. Tahap-tahap yang perlu dilalui dalam pengembangan produk baru adalah tahap pencarian dan penyaringan ide tentang produk baru, tahap analisis bisnis, tahap pengembangan dan pengujian, tahap pengujian pemasaran, serta tahap komersialisasi.

DAUR HIDUP PRODUK
Peranan Daur Hidup Produk dalam Strategi Pemasaran
Daur hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk, di samping juga tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh suatu produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
Atas dasar kondisi pada masing-masing tahap tersebut perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Perbedaan setiap tahap dalam daur hidup produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula. Strategi pemasaran yang dikembangkan didasarkan pada variabel bauran pemasaran dengan penekanan khusus pada salah satu variabel tertentu. Pada tahap perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap pertumbuhan lebih diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan harga, dan pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya.

STRATEGI PENETAPAN HARGA
Harga: Pengertian dan Penetapannya
Pengertian harga adalah sangat penting dan menjadi titik awal bahasan ini. Kemudian diuraikan berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan suatu tingkat harga. Faktor-faktor tersebut meliputi (1) kondisi perekonomian, (2) penawaran dan permintaan, (3) elastisitas permintaan, (4) persaingan, (5) biaya, (6) tujuan manajer, dan (7) pengawasan pemerintah. Besarnya pengaruh masing-masing faktor tidak selalu sama, bergantung pada kondisi yang sedang berlaku.
Setelah berbagai faktor dipertimbangkan maka harga dapat ditentukan melalui suatu proses yang terdiri atas sembilan tahap, yaitu: (1) menentukan tujuan penetapan harga, (2) memperkirakan permintaan untuk barang tersebut dan elastisitas harganya, (3) mengantisipasi reaksi dalam persaingan, (4) menentukan pangsa pasar yang dapat diharapkan, (5) memilih strategi harga untuk mencapai pasar sasaran, (6) mempertimbangkan kebijakan pemasaran perusahaan, (7) memilih metode penghitungan harga, (8) menetapkan tingkat harga, dan (9) menyesuaikan struktur harga terhadap variasi dalam permintaan dan biaya di masing-masing segmen pasar. Berbagai contoh diberikan untuk memperjelas bahasan yang dimaksud.
Di bagian akhir bab ini dibahas ditambahkan dua bahasan praktis dengan contohnya, yaitu: (1) penentuan harga dasar dan laba yang diharapkan, dan (2) penetapan harga dasar dalam kondisi yang tidak pasti. Ini dimaksudkan, khususnya butir ke dua, untuk memberikan gambaran bahwa tidak semua kondisi yang dihadapi selalu bersifat pasti. Oleh karena itu, penetapan harga dalam berbagai alternatif tingkat harga perlu dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan.

STRATEGI DISTRIBUSI
Pengertian Saluran Distribusi
Alasan-alasan yang menguntungkan untuk digunakannya perantara dalam saluran distribusi mendorong produsen untuk mengembangkan saluran distribusi tidak langsung, meskipun saluran distribusi langsung juga diperlukan dalam kondisi tertentu.
Perantara yang digunakan dalam saluran distribusi dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu perantara pedagang dan perantara agen. Masing-masing golongan dapat dibedakan lagi, yaitu perantara pedagang mencakup pedagang besar dan pengecer, sedangkan perantara agen mencakup agen penunjang dan agen pelengkap. Digunakan atau tidak digunakannya perantara tersebut telah memberikan berbagai pilihan alternatif distribusi, yaitu saluran distribusi untuk barang konsumen, baik saluran panjang atau tidak langsung maupun saluran pendek atau saluran langsung, dan saluran distribusi untuk barang industrial yang juga dapat berupa saluran panjang atau tidak langsung maupun saluran pendek atau langsung.
Dalam pemilihan saluran distribusi, produsen perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti pertimbangan pasar, pertimbangan barang, pertimbangan perusahaan, dan pertimbangan perantara. Sedangkan untuk menentukan banyaknya penyalur, produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu distribusi intensif dengan banyak penyalur pada tingkat pengecer, distribusi selektif dengan sedikit penyalur, dan distribusi eksklusif dengan satu penyalur yang langsung melayani pelanggan. Jika produsen sudah menentukan untuk menggunakan penyalur maka diperlukan pemilihan dan pengendalian saluran distribusi dengan mempertimbangkan biayanya.
Penentuan saluran distribusi bukanlah keputusan yang sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, model keputusan distribusi dan strategi distribusi perlu dirumuskan secara cermat. Dalam buku ini dijelaskan adanya lima alternatif strategi distribusi untuk produk baru. Untuk menentukan alternatif mana yang dianggap terbaik, dapatlah digunakan penghitungan secara kuantitatif, yaitu dengan menggunakan metode nilai faktor tertimbang.

STRATEGI PROMOSI DAN PERIKLANAN
Pengertian Komunikasi Pemasaran
Bab Sembilan atau terakhir buku ini telah menguraikan pokok bahasan tentang strategi promosi dan periklanan. Komunikasi pemasaran menjadi topik awal bahasan mengingat perannya sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan-kegiatan promosi itu, disebut juga bauran promosi, meliputi periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat, publisitas, dan pemasaran langsung. Dari ke enam kegiatan tersebut, bahasan yang terbanyak ditujukan pada kegiatan periklanan mengingat penggunaannya yang sangat luas di samping adanya keterbatasan ruang dalam buku ini.
Rencana promosi, kemudian diadopsi untuk rencana periklanan, juga dibahas, meliputi delapan tahap, yaitu: (1) penentuan tujuan promosi, (2) pengidentifikasian pasar sasaran, (3) penyusunan anggaran, (4) pemilihan pesan, (5) penentuan bauran promosi, (6) pemilihan bauran media, (7) pengukuran efektivitas, dan (8) pengendalian dan pemodifikasian kampanye promosi. Beberapa tahap, khususnya tahap penyusunan anggaran dan tahap pemilihan media dibahas secara lebih ditail disertai contoh penerapan dengan menggunakan model kuantitatif seperti linear programming.
Kerangka AIDA dan Model Hierarki Pengaruh dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasi seberapa efektif suatu kampanye promosi atau periklanan itu dapat dicapai; pada akhirnya bermuara dalam bentuk pendorongan atau pembangkitan pembelian oleh konsumen. Konsumen akhir atau konsumen perdagangan seperti pengecer, akan menentukan strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, apakah strategi menarik atau strategi mendorong.
Sumber Buku Manajemen Pemasaran Karya Basu Swastha Dharmmesta


Saat kita bangun di pagi hari, pernahkah kita berfikir tentang apa yang akan kita lakukan hari ini dan dengan produk dari merk apa kita melakukan aktivitas tersebut.
Ketika kita memikirkan hal tersebut, kita tidak bisa melewati hari tanpa adanya pemasaran dan semua hal yang telah dilakukan sistem pemasaran untuk kita. Hal tersebut mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita.
Di belahan dunia yang lain, orang beraktifitas setiap hari dengan pengalaman yang berbeda-beda. Sebuah keluarga bisa jadi hanya memiliki pilihan yang terbatas tentang makanan apa yang akan mereka konsumsi atau darimana pakaian mereka berasal. Sementara keluarga lain memiliki banyak pilihan tentang produk apa yang bisa mereka gunakan.
Apa yang membedakan ini semua? Dan apa yang harus mereka lakukan dengan pemasaran yang ada? Dalam bab ini kita akan menjawab tentang pemasaran dan manfaatnya untuk kita. Serta bagaimana pemasaran mempengaruhi kualitas kehidupan di berbagai kalangan masyarakat dan kenapa pemasaran sangat penting dalam perkembangan ekonomi serta ekonomi kita secara keseluruhan.
  1. Pengertian Pemasaran
Pada Umumnya, kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran itu berarti penjualan atau periklanan. Hal tersebut memang bagian dari pemasaran. Namun sebenarnya pemasaran jauh lebih dari sekedar penjualan atau periklanan.
Untuk mengilustrasikan hal-hal penting lain dalam pemasaran, kita ambil contoh banyaknya sepeda yang telah dikendarai oleh orang-orang di seluruh dunia. Kebanyakan dari kita tidak lahir dalam keadaan duduk di atas sepeda atau membuat sepeda sendiri.
Hampir semua sepeda diciptakan dengan tujuan yang sama –membuat pengendaranya berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya. Tapi pengendara sepeda dapat memilih banyak model. Mulai dari variasi frame untuk laki-laki atau perempuan hingga variasi harga yang ditawarkan.
Variasi ini membingungkan produksi dan penjualan sepeda. Hal-hal dibawah ini harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum dan sesudah memutuskan untuk memproduksi sepeda.
  1. Analisa berapa banyak masyarakat yang akan membeli sepeda dan putuskan apakah mereka juga menginginkan model lain.
  2. Perkirakan jenis sepeda yang bagaimana –jenis stang, ban, berat serta bahan pembuatan- yang akan dibeli pelanggan, dan calon pelanggan mana yang akan dipenuhi kebutuhannya.
  3. Estimasikan berapa banyak dari calon pelanggan ini yang akan membeli sepeda dan kapan tepatnya mereka akan membeli.
  4. Tentukan di belahan bumi mana pengendara sepeda ini berada, dan bagaimana perusahaan bisa menjual sepeda disana.
  5. Estimasikan berapa harga yang akan mereka bayar untuk membeli sepeda dan apakah perusahaan akan mempunyai untung dengan harga penjualan tersebut.
  6. Putuskan promosi seperti apa yang akan digunakan untuk memberitahu pembeli potensial tentang perusahaan kita.
  7. Estimasikan berapa banyak perusahaan saingan yang sama-sama memproduksi sepeda, berapa banyak yang akan mereka produksi, jenis apa dan berapa harga yang mereka tawarkan untuk sepeda yang telah mereka produksi.
  8. Persiapkan juga bagaimana menyediakan garansi apabila pelanggan mempunyai masalah dengan sepeda yang telah mereka beli.
Aktivitas-aktivitas tersebut bukan bagian dari produksi namun merupakan bagian dari suatu proses yang lebih besar yaitu pemasaran, yang menyediakan petunjuk yang dibutuhkan untuk memproduksi dan memastikan bahwa perusahaan telah memproduksi barang dan jasa yang benar serta menyampaikannya kepada konsumen.
Sekarang kita dapat mengetahui bahwa pemasaran mempunyai peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa, atau lebih tepatnya menciptakan kepuasan pelanggan.
2. Pentingnya Pemasaran
Salah satu alasan penting belajar pemasaran adalah karena pemasaran mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita sehari-hari. Beberapa kursus mungkin sangat menarik untuk anda ketika anda memutuskan untuk mengikutinya namun kemudian tidak relevan lagi dalam dunia nyata. Namun tidak demikian halnya dengan pemasaran, Anda akan menggunakannya di sepanjang hidup anda.
Alasan lain belajar marketing adalah bahwa kita sebagai pelanggan membayar aktivitas pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan. Pada ekonomi nyata biaya aktivitas pemasaran bisa mencapai 50% dari harga yang kita bayar untuk suatu produk. Bahkan bisa jadi lebih besar dari itu.
Selain itu, kenapa kita perlu belajar pemasaran adalah kenyataan bahwa banyak sekali jenjang karir yang menarik dan menjanjikan di bidang pemasaran. Pemasaran sering menjadi jalan menuju puncak karir seseorang.
Bahkan jika anda tidak mempunyai rencana berkarir di dunia bisnis, konsep dan tehnik pemasaran juga dapat digunakan untuk organisasi nirlaba. Prinsip dasar yang digunakan untuk menjual sabun dapat digunakan juga dalam "menjual" ide-ide, politikus, transportasi umum, jasa kesehatan, museum bahkan tempat perkuliahan.
Satu alasan mendasar kenapa belajar pemasaran karena pemasaran mempunyai peran yang sangat besar dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Pemasaran merangsang penelitian dan ide-ide baru yang akan menghasilkan barang dan jasa baru yang inovatif. Pemasaran juga memberikan pelanggan banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhan mereka, dan apabila pelanggan puas dengan produk yang digunakannya, maka produsen produk tersebut akan membuka lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat.
3. Bagaimana Cara Mengartikan Pemasaran?
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, sebagian orang baranggapan bahwa pemasaran hanya berarti penjualan atau periklanan. Sementara sebagian lain mengartikan pemasaran sebagai penciptaan dan penyampaian standar kehidupan.
Definisi pertama disebut definisi pemasaran dalam arti sempit. Fokus dari definisi ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi individu. Sedangkan definisi kedua adalah pemasaran dalam arti luas yang memnitikberatkan pada kesejahteraan ekonomi dari semua masyarakat. Manakah arti pemasaran yang tepat?
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah bahwa pemasaran merupakan rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh organisasi individu dan proses sosial. Atau dengan kata lain kedua definisi tersebut merupakan arti pemasaran.
Arti sempit dari pemasaran adalah aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi tujuan organisasi dengan cara mengantisipasi kebutuhan konsumen atau klien dan mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
Berikut ini adalah definisi dari pemasaran:
  1. Pemasaran berlaku untuk perusahaan laba dan nirlaba. Tujuan utama dari sebagian besar perusahaan adalah memperoleh laba, sementara pada perusahaan lain hanya mencari tambahan anggota atau pihak-pihak yang menerima ide mereka.
  2. Tujuan utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan cara memenuhi kebutuhan tersebut. Jika semua proses pemasaran telah dilakukan dengan benar konsumen tidak perlu diyakinkan lagi. Mereka akan membeli produk dan merasa puas dengan produk yang telah dikonsumsinya serta akan membelinya lagi dimasa yang akan datang.
  3. Pemasaran dimulai dengan kebutuhan konsumen bukan dengan proses produksi. Pemasaran harus mengantisipasi kebutuhan dan memutuskan barang atau jasa apa yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
  4. Pemasaran tidak harus mengambil alih aktivitas produksi, akuntansi dan keuangan. Sebaliknya, pemasaran harus menyediakan acuan untuk aktivitas-akyivitas tersebut.
  5. Pemasaran membantu semua pihak dalam perusahaan memenuhi kebutuhan konsumen sebelum dan sesudah penjualan. Perusahaan tidak hanya dapat menjual namun juga menciptakan sebuah hubungan yang baik dengan pelanggan.
4. Pemasaran Dalam Arti Luas
Pemasaran dalam arti luas merupakan suatu proses sosial mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam memenuhi kebutuhan permintaan dan penawaran yang efektif dan mencapai tujuan dari masyarakat.
Seperti arti pemasaran dalam arti sempit, pemasaran dalam arti luas menitik beratkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen. Namun pemasaran dalam arti luas juga membahas bagaimana seluruh sistem pemasaran bekerja, termasuk bagaimana pemasaran mempengaruhi masyarakat dan sebaliknya.
Setiap masyarakat membutuhkan pemasaran dalam arti luas untuk memenuhi penawaran dan permintaan yang ada. Dalam masyarakat dengan perbedaan tingkat penawaran dan permintaan yang mencolok, pemasaran ini akan memenuhi kebutuhan penawaran dan permintaan tersebut secara efektif dan dalam waktu yang bersamaan memenuhi tujuan masyarakat.
Efektivitas dan keberhasilan dari sistem pemasaran dalam arti luas harus dievaluasi dalam hubungannya dengan tujuan masyarakat tersebut.
Pemasaran yang efektif berarti mendistribusikan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Ini berarti menyediakan produk untuk konsumen pada waktu yang tepat di tempat yang tepat dengan harga yang mereka inginkan. Atau dapat diartikan membuat konsumen puas setelah membeli dan membuat mereka membeli kembali dimasa yang akan datang.
Fungsi universal dari pemasaran adalah: pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpanan, pembuatan standar dan pengelompokkan, keuangan, pengambilan risiko dan informasi pasar. Bagaimana dan oleh siapa fungsi ini dilakukan dapat berbeda di setiap negara dan sistem ekonomi.
Fungsi pembelian berarti mencari dan mengevaluasi barang dan jasa. Fungsi penjualan berarti mempromosikan produk. Termasuk penjualan itu sendiri, periklanan dan metode-metode lain. Fungsi pengangkutan berarti perpindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Fungsi penyimpanan berarti menyimpan barang sampai konsumen membutuhkannya.
Standarisasi dan pengelompokkan berarti mengelompokan produk berdasarkan ukuran dan kualitas. Fungsi keuangan menyediakan uang kas atau pinjaman yang dibutuhkan untuk sarana pengangkutan, toko, promosi, penjualan dan pembelian produk.
5. Fungsi Pemasaran dalam Sistem Ekonomi
Semua negara harus memenuhi kebutuhan dari penduduknya. Oleh karena itu, setiap negara memerlukan Sistem Ekonomi, yaitu cara organisasi ekonomi menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi barang dan jasa dan mendistribusikannya kepada masyarakat untuk dikonsumsi.
Cara kerja sistem ekonomi tergantung dari tujuan masyarakat dan situasi politik yang ada. Namun pada intinya, semua sistem ekonomi harus mengembangkan suatu metode untuk memutuskan berapa banyak produk yang hatus di produksi dan didistribusikan.
Pada dasarnya, ada 2 jenis sistem ekonomi: Sistem ekonomi terencana dan sistem ekonomi berorientasi pasar. Pada kenyataannya tidak ada ekonomi yang terencana atau berorientasi pasar. Kebanyakan adalah campuran antara keduanya. Atau condong terhadap salah satunya.
Dalam sistem ekonomi terencana, pemerintah merencanakan untuk memproduksi dan mendistribusikan apa saja serta berapa banyak. Produsen mempunyai sedikit pilihan tentang produk apa yang akan diproduksi. Fungsi utama produsen hanya mencapai kuota yang telah disepakati sebelumnya. Harga ditentukan oleh pemerintah tidak berdasarkan penawaran dan permintaan sementara konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, keputusan individu dari beberapa produsen dan konsumen menjadi keputusan bersama untuk semua masyarakat. Konsumen memutuskan apa yang harus diproduksi oleh produsen ketika mereka membeli suatu produk di pasar, produk yang memenuhi kebutuhan konsumen inilah yang seharusnya diproduksi oleh produsen jika ingin bertahan hidup.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, harga sumberdaya yang digunakan dalam proses produksi maupun harga barang dan jasa yang akan dikonsumsi oleh konsumen berbeda tergantung dari alokasi sumber daya dan distribusi pendapatan dari konsumen.
Konsumen dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, mempunyai kebebasan yang luas dalam memilih. Begitu juga dengan produsen, mereka bebas memilih apa pun yang mereka mau. Jika produsen melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka akan memperoleh keuntungan dan bertahan dalam bisnis. Namun tidak ada jaminan untuk keuntungan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan ekonomi.
Produsen dan konsumen yang mempunyai banyak pilihan dapat mengakibatkan konflik dan kesulitan. Inilah yang disebut dilema mikro-makro. Apa yang bagus untuk beberapa produsen dan konsumen belum tentu bagus untuk masyarakat.
Dalam sistem ekonomi berorientasi pasar, pemerintah mengendalikan tingkat bunga dan peredaran uang. Pemerintah juga membuat peraturan tentang ekspor dan impor, memastikan tidak adanya pasar monopoli yang curang, dan produsen memproduksi jenis dan kualitas barang dan jasa sesuai dengan yang mereka tawarkan.
6. Peran Pemasaran Senantiasa Berubah Seiring Berjalannya Waktu.
Keputusan dalam pemasaran berperan penting dalam kesusksesan perusahaan. Kita akan mendiskusikan lima tahap evolusi pemasaran:
  1. Era Perdagangan Sederhana.
  2. Era Produksi
  3. Era Penjualan
  4. Era Departemen Pemasaran
  5. Era Perusahaan Pemasaran
Ketika masyarakat pertama kali memproduksi barang-barang yang spesifik dan beralih dari memproduksi dan mengkonsumsi produk sendiri. Ketika barter menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Masyarakat masuk ke era perdagangan sederhana. Produksi-produksi yang bersifat spesifik ini dijual oleh produsen kepada konsumen atau perantara. Inilah peran pemasaran yang awal.
Setelah terjadi Revolusi Industri pada tahun 1920, hampir seluruh perusahaan memasuki era produksi. Era produksi adalah era ketika perusahaan berkonsentrasi memproduksi produk-produk yang spesifik. Karena ketersediaan produk di pasar sangat jarang, manajemen perusahaan berfikir apabila mereka dapat memproduksi suatu barang maka mereka pasti dapat menjual produk tersebut.
Sekitar tahun 1930an, banyak perusahaan telah mampu memproduksi lebih banyak dari sebelumnya. Sekarang masalahnya bukan hanya memproduksi, namun untuk memenangkan persaingan dan mendapatkan konsumen.Hal inilah yang menjadi dasar banyak perusahaan masuk ke era penjualan, yaitu ketika perusahaan-perusahaan fokus terhadap penjualan karena ketatnya persaingan pasar.
Pada tahun 1950an, penjualan terjadi dimana-mana, sehingga menjadi suatu hal yang wajar. Muncul masalah baru yaitu dimana perusahaan harus menjual produknya. Inilah yang dimaksud era departemen pemasaran, dimana semua kegiatan pemasaran termasuk riset, pembelian, produksi dan penjualan dilaksanakan oleh satu departemen untuk mempersingkat proses pengambilan keputusan.
Sejak tahun 1960an, banyak perusahaan telah mempunyai beberapa manajer dengan manajemen pemasaran yang luas. Saat inilah perusahaan memasuki era perusahaan pemasaran, yaitu ketika orang-orang pemasaran menyusun sebuah rencana jangka panjang sebagai rencana kerja perusahaan.
7. Pengertian Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran dapat diartikan bahwa seluruh kinerja perusahaan didasarkan pada tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan memeperoleh keuntungan. Konsep ini sangat sederhana namun penting sekali untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran bukanlah suatu hal yang baru, namun banyak manajer yang masih berorientasi pada produksi. Mereka berfikir bahwa masyarakat akan membeli semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan walaupun mereka tidak membutuhkannya.
Perusahaan yang telah diatur dengan baik, telah beralih dari orientasi produksi kepada orientasi pemasaran. Sebuah orientasi pemasaran berarti tidak hanya membuat konsumen membeli produk perusahaan, namun juga mencoba menyediakan apa yang mereka butuhkan.Perusahaan harus memenuhi kebutuhan pelanggan, namun bisa jadi hal ini membutuhkan biaya yang lebih besar dari harga yang akan dibayar oleh konsumen untuk produk perusahaan tersebut. Jadi keuntungan merupakan batas awal dari pengukuran kesuksesan perusahaan dan kemampuan untuk bertahan.
8. Pemakaian Konsep Pemasaran Tidaklah Mudah atau Universal
Konsep pemasaran sepertinya mudah dipahami, namun sangat mudah disalahartikan menjadi pola berfikir yang berorientasi produksi. Inilah perbandingan antara orientasi pemasaran dan orientasi produksi:
TOPIK
ORIENTASI PEMASARAN
ORIENTASI PRODUKSI
Sikap terhadap konsumen
Kebutuhan konsumen menentukan rencana perusahaan
Konsumen harus senang dengan keberadaan kita, meminimalisasikan biaya dan menghasilkan produk yang lebih baik.
Situs Internet
Metode baru untuk melayani pelanggan
Jika kita mempunyai situs, konsumen akan berkumpul pada kita.
Penawaran Produk
Perusahaan memproduksi produk yang dapat dijual
Perusahaan memproduksi produk yang dapat dibuat perusahaan
Fungsi Riset Pemasaran
Untuk menilai kinerja perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen
Untuk menentukan reaksi konsumen
Fokus Inovasi
Menemukan kesempatan baru
Teknologi dan Penurunan biaya produksi
Arti Keuntungan bagi Perusahaan
Tujuan utama
Selisih dari pendapatan dikurangi biaya yang dikeluarkan
Pelayanan Konsumen
Puaskan pelanggan dan mereka akan menggunakan produk kita lagi
Aktivitas untuk mengurangi keluhan pelanggan
Jumlah Persediaan
Didasarkan pada keperluan pelanggan dan perkiraan biaya
Didasarkan pada pemikiran untuk mempermudah proses produksi
Fokus dari Periklanan
Keuntungan menggunakan produk kita
Fitur produk dan Proses pembuatan produk
Fungsi kekuatan penjualan
Membantu pelanggan me-milih produk yang cocok dan bekerja sama dengan pihak lain di perusahaan
Menjual pada konsumen, tidak perlu koordinasi dengan pihak lain perusahaan
Hubungan dengan konsumen
Kepuasan pelanggan sebelum dan sesudah penjualan menentukan keuntungan jangka panjang
Hubungan berakhir ketika penjualan dilaksanakan
Biaya
Mengurangi biaya yang tidak memberi manfaat pada pelanggan
Membuat biaya serendah mungkin
9. Konsep Marketing dan Nilai Konsumen
Seorang manajer yang menerapkan konsep pemasaran akan melihat bahwa kepuasan pelanggan merupakan jalan unuk memperoleh keuntungan. Untuk memahami kepuasan pelanggan tersebut perusahaan harus mengetahui sudut pandang konsumen.
Seorang pelanggan melihat pasar dari dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang pertama adalah sudut pandang yang setuju dengan manfaat yang dijanjikan oleh pasar, sementara sudut pandang yang lain adalah sudut pandang yang menitik beratkan pada biaya atau pengorbanan yang harus diberikan pelanggan sebagai kompensasi untuk memperoleh manfaat tersebut.
Manfaat dan/atau kompensasi tersebut berbeda-beda baik secara ekonomi maupun secara emosi. Apapun sudut pandang pelanggan, hal ini harus mendapat perhatian dari perusahaan. Hal inilah yang dimaksud dengan nilai konsumen, yaitu perbedaan antara manfaat yang diberikan pasar dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Membangun hubungan dengan pelanggan membutuhkan peran serta seluruh pihak dalam perusahaan untuk menyediakan nilai konsumen sebelum dan sesudah terjadi proses jual beli. Bagian akuntansi tidak dapat bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa dan menyerahkan pada bagian penjualan apabila ada masalah dengan bon pelanggan, atau bahkan menganggap bahwa hal tersebut merupakan kesalahan pelanggan. Hubungan jangka panjang dengan konsumen dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan, kecuali semua orang bekerja sama dengan benar untuk kepentingan konsumen.
10. Konsep Pemasaran berlaku pada Organisasi Nirlaba
Sama halnya dengan perusahaan biasa, organisasi nirlaba juga mambutuhkan sumber daya dan dukungan untuk bertahan dan mencapai tujuan. Seringkali dukungan tersebut datang dari pihak yang tidak memperoleh manfaat langsung dari organisasi tersebut. Seperti organisasi pecinta lingkungan yang tidak memperoleh dukungan dari lingkungan yang mereka lindungi namun dari orang-orang yang peduli terhadap lingkungan itu sendiri.
Dalam perusahaan, keuntungan dijadikan tujuan dalam pengambilan keputusan bisnis karena mempengaruhi biaya dan manfaat dari berbagai aktivitas. Namun, meskipun dalam organisasi nirlaba sangat sulit untuk mengevaluasi keuntungan dari berbagai aktivitas yang memerlukan biaya, pada akhirnya nanti pemasaran dapat diterapkan pada semua jenis organisasi.
11. Konsep Pemasaran, Tanggung Jawab Sosial dan Etika Pemasaran.
Ketika perusahaan fokus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan ada efek samping negatif untuk masyarakat. Hal inilah yang dimaksud dengan dilema mikro-makro. Apa yang baik untuk perusahaan maupun pelanggan, belum tentu baik untuk masyarakat luas. Oleh karena itu manajer pemasaran harus memperhatikan tanggung jawab sosial, yaitu kewajiban perusahaan untuk memberikan manfaat dan mengurangi efek negatif pada masyarakat.
Sementara itu, tidak semua kebutuhan konsumen harus dipenuhi. Tidak sedikit produk yang diinginkan konsumen namun tidak baik untuk mereka sendiri pada jangka panjang. Disinilah diperlukan Etika pemasaran yaitu standar moral yang mempengaruhi kegiatan dan keputusan perusahaan.
Pada akhirnya, kita juga harus menyadari bahwa pemasaran mempunyai banyak kelemahan. Aktivitas pemasaran sangat terbuka terhadap kritik masyarakat karena merupakan bagian bisnis yang sangat terlihat oleh publik.
Beberapa saran tentang konsep pemasaran sangat perlu diperhatikan. Karena pada kenyataannya banyak orang yang kurang senang dengan beberapa bagian dari sistem pemasaran.
Posted by Management 2009 at 5:54 AM http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar