Damaskus - Presiden Suriah mengutuk Israel seraya mengatakan
bahwa bangsanya sanggup berperang melawan Negeri Yahudi menyusul gempuran udara di dekat Damaskus akhir pekan lalu, Sabtu, 4 Mei
2013. Demikian laporan Associated Press.
Pernyataan Assad itu disampaikan untuk pertama kalinya sejak serangan udara
Israel ke wilayahnya, Sabtu. Dia berbicara pada Selasa, 7 Mei 2013, usai
bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, saat berkunjung ke
Damaskus.Dalam pertemuan tersebut, Assad memberikan pernyataan yang tak begitu jelas apakah negerinya akan membalas gempuran mematikan itu. "Yang jelas Suriah sanggup berhadapan dengan Israel," ujarnya. Dia juga menuduh Israel mendukung kelompok teroris di Suriah. Pemerintah menyebut para pemberontak sebagai kaum teroris.
"Pada saatnya penejajah Israel akan keluar dari daerah yang dicaplok karena mendapatkan pelrawanan dari rakyat setempat," jelasnya seperti dikutip televisi Suriah.
Pernyataan Assad ini disusul dengan komentar Salehi, "Iran akan mendukung Suriah bila berhadapan dengan Israel demi stabilitas kawasan dan memperlemah sumbu perlawanan."
Kunjungan Salehi ke negeri sahabat Iran itu terkait dengan serangan udara Israel ke wilayah Suriah pada Jumat dan Sabtu pekan lalu terhadap markas militer di dekat Damaskus.
Dari Israel diperoleh informasi, Menteri Pertahanan Moshe Yaalon, mengatakan, negaranya tidak ingin terlibat peperangan dengan Suriah akan tetapi siap mempertahankan diri ketika "garis merah" terlampaui. "Kami tidak ingin terlibat dalam perang sipil di Suriah tetapi kami bersikap jelas tentang apa yang menjadi pandangan kami," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar