Eksternalitas adalah kegiatan atau
tindakan (ekonomi) yang membawa dampak bagi orang lain. Dalam ilmu ekonomi,
eksternalitas dijelaskan sebagai dampak yang timbul akibat hasil pasar terhadap
kelompok selain produsen dan konsumen. Eksternalitas dibagi menjadi dua yaitu,
eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Adanya eksternalitas,
menjadikan pasar tidak efisien sehingga menimbulkan kegagalan pasar.
Eksternalitas positif adalah
tindakan (ekonomi) yang membawa dampak positif kepada orang lain. Contoh
kegiatan yang merupakan eksternalitas positif adalah imunisasi, pendidikan, dan
penemuan teknologi baru.
Grafik eksternalitas positif dalam
konsumsi (sumber: mankiw)
Berdasarkan grafik di atas,
dijelaskan bahwa pasar memproduksi lebih rendah dari pada yang masyarakat
butuhkan. Selain itu, dalam eksternalitas positif nilai pribadi suatu barang
melebihi nilai sosialnya. Barang akan mencapai jumlah optimum yang melebihi
jumlah keseimbangan. Dalam keseharian, pemerintah melakukan internalisasi
dengan cara memberi subsidi. Hal ini dilakukan agar jumlah pasar dapat
mendekati jumlah optimum.
Eksternalitas negatif adalah
tindakan (ekonomi) yang membawa dampak negatif kepada orang lain. Contoh yang
dapat membawa dampak negatif adalah merokok, membuang limbah sembarangan, asap
kendaraan dan pabrik, dan mabuk karena minuman beralkohol.
Grafik eksternalitas negatif dalam
konsumsi (sumber: mankiw)
Berdasarkan grafik di atas,
dijelaskan bahwa jumlah optimum terjadi pada jumlah yang lebih kecil dari pada
jumlah keseimbangan. Pada eksternalitas negatif, pasar memproduksi barang yang
lebih banyak dari pada jumlah optimum. Selain itu, nilai pribadi barang lebih
tinggi dari pada nilai sosialnya.
Untuk menanggulangi eksternalitas
negatif dapat dilakukan dengan dua cara. Penanggulangan eksternalitas dapat
dilakukan dengan campur tangan pemerintah atau tanpa campur tangan pemerintah.
Penanggulangan terhadap eksternalitas negatif ini sangatlah diperlukan untuk
melindungi masyarakat.
Kebijakan melalui campur tangan
pemerintah dibagi menjadi dua yaitu, kebijakan publik dan kebijakan berdasarkan
pasar. Kebijakan publik adalah kebijakan untuk menanggulangi eksternalitas
negatif dengan cara menetapkan peraturan dan melakukan pengendalian terhadap
kegiatan yang berdampak negatif bagi masyarakat. Kebijakan berdasarkan pasar
terdiri dari dua yaitu, menentapkan pajak, dan pertukaran izin mengeluarkan
polusi. Dengan adanya pajak diharapkan swasta mampu untuk meningkatkan
efisiensi sosial atas eksternalitas negatif yang ditimbulkan. Sedangkan dengan
adanya pertukaran izin mengeluarkan polusi maka perusahaan yang dapat
menanggulangi polusi dengan biaya rendah dapat menjual izinnya kepada
perusahaan yang menanggulangi polusi dengan biaya tinggi.
Kebijakan lain yang dapat ditempuh
untuk menanggulangi eksternalitas negatif adalah kebijakan tanpa campur tangan
pemerintah. Kebijakan ini bertujuan agar pasar menyelesaikan sendiri masalah
atau dampak eksternalitas negatif tersebut. Kebijakan ini dapat dibagi menjadi
empat. Kebijakan tersebut meliputi, penerapan kode etik moral dan sanksi
sosial, pengawasan oleh lembaga atau organisasi sosial, pengintegrasian
beberapa tipe bisnis, dan pelaksanaan perjanjian antara pihak yang
berkepentingan.
Eksternalitas dapat menyebabkan
tidak efisiennya pasar sehingga menimbulkan kegagalan pasar. Dalam
eksternalitas, tindakan produsen dan konsumen membawa dampak kepada kelompok
lain. Akan tetapi, dampak yang disebabkan ini tidak dibayarkan oleh konsumen
dan produsen kepada kelompok lain. Dengan kata lain, produsen dan konsumen di
dalam pasar mengabaikan adanya efek external yang timbul akibat kegiatan pasar.
Hal ini menyebabkan jumlah equilibrium antara permintaan dan penawaran pada
pasar menjadi tidak efisien akibat diabaikannya efek eksternal tersebut. Oleh
karena itu, terjadilah kegagalan pasar akibat equlibrium gagal dalam menghitung
manfaat kepada masyarakat secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar